Pages

Thursday 29 December 2011

Ibnu Al Jauzi (510 H)

-  Ibnu Al Jauzi (510 H), seorang ulama ternama dalam madzhab Hambali juga banyak mendapatkan warisan dari  ayahnya,diguna menampung perbelanjaan pendidikannya. Hal ini terungkap, tatkala ia memberi nasehat kepada anak-anaknya, agar senantiasa bersabar dalam mencari ilmu, dan senantiasa menjaga kehormatan diri.

Beliau menulis dalam Laftah Al Kabid, fi Nashihati Al Walad, tentang nasehatnya kepada anaknya, sewaktu mereka masih kecil: ”Ketahuilah wahai anakku, bahwa ayahku adalah seorang yang kaya, dan telah meninggalkan ribuan harta. Ketika aku baligh, ia memberiku 20 dinar dan 2 rumah. Lalu aku mengambi dinar untuk kubelanjakan buku, lalu aku jual rumah dan aku gunakan uangnya unyuk mencari ilmu, hingga harta itu habis tidak tersisa.

Ayahmu tidak terhina dikarenakan mencari ilmu, sehingga berkeliling ke negeri-negeri untuk mencari belas kasih orang lain. Aku merasa kecukupan, Allah berfirman: ”Barang siapa bertaqwa kepada Allah, maka Allah akan memberikan jalan keluar dan memberi rezki dengan cara yang tidak disangka-sangka”.

Lalu beliau mengatakan, ”Maka, bersungguh-sungguhlah wahai anakku untuk tetap menjaga kehormatanmu, hingga tidak mencari-cari dunia yang akan menghinakan pemiliknya. Ada yang mengatakan bahwa, barang siapa qona’ah terhadap roti, maka ia tidak akan menjadi hamba bagi manusia”.

Ibnu Al Jauzi berani menempuh kesusahan di saat beliau mencari ilmu, antara lain kesusahan dalam rezeki, akan tetapi beliau tetap bersabar. Hingga ketika ilmu yang beliau peroleh sudah amat banyak, maka rezekilah yang mendatanginya

(Lihat biografi beliau dalam Tadzkirah Huffadz, Imam ad Dzahabi, 4/1347).

No comments:

Post a Comment